Senin, 30 April 2012

Yoad Nazriga,Sukses Belajar Ilmu Kimia, Sukses Meraup Omset Ratusan Juta

Berhasil menjual dua buah jaket motor perusahaan lain, Yoad Nazriga berani mendirikan usaha konveksi jaket motor milik sendiri. Mahasiswa pasca sarjana (S2) jurusan Kimia, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, kini mereguk omset hingga ratusan juta rupiah setiap bulan dari usaha berlabel ADN Adrenalin itu.

Tak selumrah kuliah sambil bekerja, kuliah sambil berwirausaha masih terdengar aneh di telinga. Sulit dibayangkan dua tanggung jawab besar itu dipikul seorang mahasiswa. Namun, fakta sebaliknya juga berbicara. Pengusaha mahasiswa yang telah menjadi jutawan kian merebak. Di antaranya masuk dalam daftar orang terkaya dunia, semisal Bill Gates (Microsoft), Steve Jobs (Apple) dan Mark Zuckerberg (Facebook).

Inovasi yang dilakukan ketiga miliarder industri IT itu, melejitkan usahanya hingga di belahan dunia mana pun. Awalnya, mereka jeli menangkap peluang, kemudian fokus mengembangkannya – sampai-sampai drop out dari kuliahnya. Lantas, peluang itu jugalah, yang membuat Yoad Nazriga, tergoda menjadi pengusaha sambil kuliah strata satu (S1) hingga kini pasca sarjana (S2) di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ia menjalankan beberapa usaha dengan mereknya masing-masing di kota Bandung, antara lain Bakso Sehat Gayuss, Tanaman Obat Kang Anda dan Mukena Katun Paris. Menariknya, usaha-usaha itu bisa dibilang gak nyambung dengan jurusan Kimia yang tengah ia pelajari di kampusnya “Sebab hidup itu luas, janganlah keluasan itu dibatasi dengan pengetahuan yang diperoleh di kampus saja,” ujar mahasiswa jurusan Kimia sejak S1 hingga kini S2 ITB ini.

“Namun semua usaha itu sudah saya suntik mati,” sambungnya. Apa pasal? Berdagang jaket motor yang merupakan mainannya yang terakhir, cukup menggelorakan adrenalin. Betapa tidak, dua buah jaket motor yang pertama kali dipajangnya di dunia maya, langsung diserbu pembeli. Saat itu juga, ia bukan hanya senang karena jaketnya laku, tetapi layaknya ilmuwan Archimedes berpekik eureka! Ia senang telah menemukan peluang menguntungkan tersebut.

Tekadnya kian bulat, awal Januari 2011 bersama rekannya, Ihsanudin, ia mendirikan usaha konveksi jaket motor berlabel ADN Adrenalin di Kota Kembang itu. Ia mengaku, konsep jaketnya memang mirip dengan jaket motor yang telah ada. Tetapi tak seratus persen ia tiru. Ia membuat jaket yang dibutuhkan segmen laki-laki usia 17 hingga 40 tahun. “Jaket motornya macho, nyaman bila dipakai serta safety,” urainya.

Sebagai jaket yang safety, kata dia, jaket motornya bisa melindungi penggunanya selama berkendara. “Terutama bila terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan,”. Untuk itu, jaket motor tersebut dilapisi beberapa bahan yang diklaim berkualitas, semisal busa empuk yang dilapisi bahan anti-slip dan anti-gores, sehingga jaket bandel alias tak bisa robek.

Sementara, dari sisi kenyamanan jaket tersebut berbahan adem atau tidak panas bila dipakai. Selebihnya, demi kesehatan, bahan jaket itu juga anti angin dan air. Tak berhenti sampai di situ, jaket itu didesainnya agar tampak macho bagi lelaki yang menggunakannya. “Resleting YKK, jahitannya saya jamin kuat rapi,” tambahnya tentang kelebihan jaket tersebut.

Awalnya ia menghadapai tantangan: sulit mencari tenaga kerja. Setelah mendapatkannya pun masih harus trial and error. Apalagi, dirinya sama sekali tak bisa menjahit. Namun modalnya, ia tahu seluk-beluk tentang jaket motor dari pengalaman berdagang sebelumnya. Alhasil, awal melempar produknya ke pasar, langsung diborong sebanyak 30 buah oleh agennya di Malaysia.

Kian menemukan bentuknya, jaket motor Yoad banyak dipesan oleh berbagai komunitas motor, perusahaan hingga yang membeli satuan. Untuk pesanan dalam jumlah banyak, ia mematok harga mulai dari Rp135 ribu hingga Rp 250 ribu. Sementara, untuk satuan dibanderol dengan harga mulai dari Rp185 ribu sampai Rp285 ribu.

“Tergantung tingkat safety, kerumitan model dan bahan yang digunakan serta banyak dan besarnya bordir,” alasan Yoad tentang perbedaan harga tersebut. Tak heran, sebulan omsetnya mencapai Rp80 juta hingga Rp100 juta. Setelah dikurangi biaya, kurang lebih Rp20 juta untung bersih dikantonginya.

Ia tak mau jor-joran mereguk manis laba jaket motornya. “Saya hanya gunakan sebagian aja yang cukup buat keperluan penting, seperti biaya kuliah dan keluarga, sisanya untuk kemajuan perusahaan,” cerita suami Novi Kurniasari. Aset usaha ditambahnya, seperti mesin, stok bahan baku dan aset perusahaan lainnya.

Yoad membuktikan, kuliah sambil berwirausaha adalah hal ringan yang dianggap berat. Buktinya, kuliah S1 Kimia di ITB ia selesaikan dengan gemilang. Prestasi kembali ia toreh dalam hal wirausaha. Baru-baru ini, ia berhasil menjadi finalis Youth Business Competition Joy Green Tea 2011. ADN Adrenalin yang berawal satu karyawan kini menggurita menjadi 14 orang karyawan dengan 10 buah mesin.

Lantas apakah setelah menimba ilmu Kimia sampai S2di kampus ternama itu, Yoad bakal bekerja di perusahaan lain bila ada tawaran menarik? “Sayang dong usaha yang telah kita bangun susah payah kemudian dilepas,” ujarnya tak sedikit pun berminat menjadi karyawan. Menjadi pengusaha, menurutnya bisa mempekerjakan orang, keuntungan jelas serta bebas berkreasi. Hanya saja, karena merupakan hobi, ia paling berminat mengajar Fisika, Matematika, Kimia hingga bahasa Arab.

Apalagi, prospek usaha yang berhubungan dengan sepeda motor kian bagus. Hal itu didukung juga oleh gaya hidup masyarakat Indonesia yang konsumtif. Jumlahnya juga sangat besar sehingga bisa dimanfaatkan untuk mereguk keuntungan berlipat. “Hampir di setiap rumah ada motor bahkan hingga pelosok pedesaan sekalipun,” katanya. Ke depan, ia berencana mengembangkan sayap untuk produk celana, rompi, sepatu hingga tekstil.


Informasi lebih lanjut
ADN Adrenalin
Perumahan Sarijadi, Blok 14, No. 114, RT 02, RW 05, Kel. Sarijadi, Kec. Sukasari, Bandung.
www. jaketmotor.org
www.jaketadrenalin.com

Penulis : Alan Jehunat
www.pengusahaindonesia.co.id
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10150652261514835&set=a.10150652260789835.414160.246167004834&type=1&theater

Tidak ada komentar:

Posting Komentar